BAHASA TULI
ISYARAT. LISAN, DAN TERTULIS
A. Bahasa Isyarat : Bahasa yang Benar Tanpa Berbicara
1. Kriteria Resmi Untuk Bahasa yang Benar
Sekarang, kita memiliki kesempatan untuk mengetahui
bahasa isyarat, jika hanya untuk melihat kadang-kadang di layar sudut TV, kita
bisa melihat seseorang yang menterjemahkan pembicaraan dalam bahasa isyarat
untuk keuntungan bagi orang yang tuli dan melibatkan pendengaran yang dapat
mempengaruhi penonton.
Mungkin kamu bertanya-tanya apakah tanda-tanda
itu benar-benar merupakan bagian dari sebuah bahasa atau hanya sebuah koleksi
dari gerakan yang tidak memiliki kecanggihan dari bahasa berdasarkan ujaran.
Bagaimana kita bisa menilai apakah orang yang menggunakan ‘bahasa isyarat’
benar-benar memiliki bahasa? Kami akan mengarahkan Anda pada Bab 12 yang
melibatkan kemampuan dasar pembicara dan kemudian menggunakan kemampuan mereka
sebagai kriteria resmi. Dari sini, kita akan menentukan bahwa bahasa isyarat
adalah sebuah bahasa yang benar karena sistem bahasa memungkinkan penanda tangan
untuk memahami dan memproduksi jumlah yang tak terbatas dari kalimat tanda
grammatikal. Rasa takut ini dapat dicapai dengan sejumlah tanda-tanda (kosa
kata) dan sebuah sistem (syntac dan semantics).
2. Kriteria Informal Untuk Sebuah Bahasa yang Benar
Namun, daripada menunggu untuk pembaca yang
membaca bab sebelum dilanjutkan, kami ingin menawarkan kriteria informal untuk
bahasa yang benar, salah satunya yaitu sederhana dan mudah dipahami. Kita bisa
tidak setuju bahwa seorang penanda tangan mempunyai bahasa yang benar jika
orang itu bisa berkomunikasi oleh tanda apapun yang bisa berkomunikasi dengan
dengan berpidato? Ini tampaknya masuk akal karena kita bisa sepakat bahwa
orang-orang yang berkomunikasi dalam semua ujaran memiliki bahasa. Tentu,
kriteria ini harus memungkinkan untuk perbedaan dalam dalam sarana fiisik komunikasi : menandatangani daripada ujaran, tapi ini bukan merupakan aspek penting pada
bahasa. Bahasa tentu harus bergantung pada beberapa modus fisik untuk digunakan, tapi
modus itu tidak perlu dibatasi untuk suara/bunyi. Modus bisa dapat dilihat,
seperti dalam bernyanyi, atau bahkan menyentuh seperti dalam bahasa yang
digunakan oleh orang buta tuli. (Hellen Keller’s adalah salah satu kasus,
seperti di titik: lihat Bab 4).
3. Sempurna dan Tidak Sempurnanya Bahasa Isyarat
Penelitian tentang bahasa isyarat yang serius dimulai oleh
sebagian orang pada tahun 1960, ketika ahli bahasa dan ahli psycholinguistic ditujukan
sendiri ke daerah baru ditemukan. Tempat menunjukkan bahwa
penandatanganan bahasa isyarat, seperti: bahasa isyarat Amerika, bahasa isyarat
Francis, bahasa isyarat British, dan lainnya yang memang bisa berkomunikasi
dalam bahasa isyarat apa saja yang diungkapkan dalam berbicara (Stokoe,
Casterline, dan Croneberg, 1965: Klima dan Bellugi, 1979 dan baru-baru ini,
Siple dan Fischer, 1990): sebuah kalimat yang menunjukkan akhir dari bagian
sebelumnya bisa diungkapkan melalui semua bahasa tersebut.
Bahasa isyarat lainnya mungkin tidak lengkap secara sintaksis atau
terbatas dalam kosa kata. Seperti bahasa isyarat yang tidak lengkap khususnya
ditemukan dalam negara yang berkembang, walaupun dalam beberapa negara maju banyak yang menderita kekurangan bahasa isyarat.
4. Kecepatan Penandatangan dan Kalimat Berbahasa
Sebanding
Kembali pada kriteria bahasa, tidak hanya bisa
sebuah penandatangan yang fasih. Dalam bahasa isyarat yang sempurna, seperti :
tanda bahasa isyarat Amerika (ASL) apapun yang pembicara bisa katakan, tapi
penandatangan berkomunikasi tentang kecepatan yang sama sebagaimana yang
dilakukan oleh pembicara tersebut. Kecepatan kalimat yang diproduksi oleh
penandatangan (lebih tepatnya ide-ide yang mendasari kalimat) dalam sebuah
percakapan cendrung ditandatangani menjadi sama dalam kalimat yang diproduksi
oleh pembicara dalam sebuah percakapan lisan (Bellugi dan Fishcher, 1972). Ini
terjadi meskipun penandatangan, juga sebagai seorang pembicara, mempunyai
kemampuan untuk melebihi kecepatan ini. Ada tampaknya menjadi kecepatan optimal
dimana manusia merasa nyaman dalam informasi pengolahan bahasa, apakah
informasi berupa pembicaraan atau tanda.
B. Gerakan Mendengar
Orang yang Mempunyai Tanda-tanda, Tapi Tidak Membentuk Sebuah Bahasa
Sebelum mengingat tanda bahasa isyarat yang
penting itu bisa di gunakan untuk memeriksa komunikasi yang memiliki arti yang
terkait yang digunakan oleh orang-orang yang mendengar: Gerakan. Semenjak
gerakan peran yang dimengerti, mereka tidak akan menjadi bingung dengan tanda-tanda
dari bahasa isyarat. Ini perlu bagi pembaca untuk membuat petunjuk. Untuk,
walaupun gerakan bisa menjadi sempurna, mereka hanya mengoleksi tanda-tanda
yang memiliki jangkauan yang terbatas dan tidak melakukan bentuk dari sebuah
bahasa yang benar. Disana ada sedikit atau tidak adnya syntax yang mana gerakan
itu bisa digabungkan menjadi bentuk kalimat yang setara, kecuali bagi mereka
yang belum sempurna seperti pergaulan tarzan(kamu datang saya lapar). Namun
gerakan bermain pada bagian yang sangat penting bagi orang-orang yang mendengar
komunikasi dan mereka keduanya menjadi baik dengan dan tanpa ujaran.
1. Mimik Tanpa Ujaran
Orang-orang mendengar menggunakan perkembangan
bermacam-macam gerakan tubuh untuk menyampaikan pesan atau untuk menekankann
ujaran dalam kehidupan sehari-hari. Banyak diantara perkembangan itu, yang mana
kita menyebutnya dengan gerakan terutama melibatkan wajah dan tangan meskipun
postur tubuh juga penting.
Mimik dengan menggunakan lengan, kepala, torso
Kita menggunakan gerakan untuk berkomunikasi
dalam tipe yang bermacam-macam dari sebuah pesan, dengan contoh, dalam
menunjukkan: sapaan: Hello, goodbye dengan memindahkan tangan dan lengan. Meminta:datang,
pergi, berhenti dengan memindahkan tangan. Menghina: yaitu dengan mencuatkan
lidah oleh anak-anak, pengibaran jari tengah oleh orang dewasa, Jawaban; ya,
tidak, tidak tahu dengan menggelengkan kepala. mengevaluasi:bagus atau
sempurna-dengan membuat sebuah lingkaran dengan jempol dan jari telunjuk;
sukses atau menang: dengan membuat huruf V
dengan dua jari, deskripsi: tinggi, pendek, panjang-dengan menggunakan
tangan dan lengan.
Mimik sering kali sama tapi jarang universal.
Menemukan bentuk komunitas lainnya bisa membawa kebingungan pada orang luar.
Banyak dari mimik yang khusus untuk budaya, linguistik atau area geografi.
Untuk menunjukkan ‘diri’(saya), banyak didaerah barat yang menunjukkan dada
mereka dengan jari telunjuk. Cina dan jepang, namun menunjuk kepada hidung
mereka dengan jarinya(untuk kita yang berada di komunitas yang sempit di bawah
pinggang). Itu berarti menunjukkan kepada sesuatu yang mudah dipahami, meskipun
kepada orang luar.Tapi mempertimbangkan hal berikut. Sri lankas, sebagai
contoh, menggelengkan kepala mereka yang berarti ya atau persetujuan.
Mimik wajah
Perkembangan wajah yang digunakan dimanapun
untuk menyampaikan berbagai emosi dan perasaan. Kita biasanya tidak membutuhkan
untuk mengucapkan sebuah kalimat seperti saya(bahagia,
terkejut,jijik,kecewa,gembira,marah dll).
Mimik ikon
Dalam pembahasan mimik, itu bisa menjadi nyata
bahwa beberapa mimik itu sangat terkait, atau memberikan sugesti, ide yang
mereka maksudkan untuk mewakili dari yang lainnya. Mimik tangan dan lengan
untuk ‘datang’, menunjuk kepada dirinya untuk(diri) atau sebuah mimik senyum
untuk’keramahan’, sebagai contoh mempunyai hubungan yang terkait. Jenis mimik
yang mempunyai hubungan yang terkait antara gerak dan maksud disebut dengan
mimik ikonik.
Komunitas khusus dan mimik mereka
Di samping mimik yang umumnya digunakan dalam
sebuah budaya, mereka juga merupakan mimik yang terbatas yang dikenal dan
digunakan oleh grup kecil. Itu khususnya ditemukan didalam bidang yang khusu
dalam sebuah pekerjaan:
Perdagangan saham
Kita mempunyai semua gambar persediaan yang
dibeli dan dijual lalu di tukar.
Pertaruhan dalam Ras di Britain
Kamu mungkin melihat seorang lelaki meletakkan
salah satu tangan kanannya ke telinga kirinya.
Music
Olahraga
Televisi
2. Mimik dengan ujaran
Setiap komunitas ujaran mempunyai mimik yang
berbeda yang mengkoordinasi dengan ujaran. Semenjak mimik itu tidak menunjukkan
sebuah arti, dengan ujaran mereka umumnya bisa melayani dengan beberapa fungsi.
Beat dan mimik ikonik adalah dua hal yang akan kita diskusikan.
Beat(memukul atau melebihi)
Beat adalah sebuah mimik pada umumnya, yang
mana salah satu tangan atau jari yang merupakan gerakan dan menyamakan dengan
apa yang dikatakan oleh seseorang.
Mimik ikonik
Disamping beat, orang-orang membuat yang lain
yang mungkin lebih penting, tipe dari mimik selama dengan ujaran. Ikonik ini
atau mimik konten ini, berdasarkan McNeil dan pencariannya, terjadi hanya dalam
masing-masing klausa. Mimik yang menempati tempat ruangan sentral dan bisa
menambah untuk atau membuat lebih jelas beberapa bagian pada deskripsi atau
jalan sejarah.
3. Kesimpulan mengenai mimik dan bahasa isyarat
Semenjak mendengarkan orang-orang untuk
menggunakan mimik dalam hidup yang sederhana mempunyai arti atau bahasa yang
terkait, mimik yang dilakukan tidak membentuk sebuah bahasa. Mimik sangat
terbatas, untuk hiburan ujaran atau komunitas khususnya. Bahasa isyarat yang
benar bisa dilakukan semenjak memakai ekspresi dalam perkembangan tubuh apapun
yang bisa di ekspresikan dalam ujaran atau berbicara.
C. Ujaran berdasarkan bahasa isyarat
Bahasa isyarat menggunakan tangan, wajah, dan
gerakan tubuh lainnya dalam ruangan tiga dimensi sebagai arti fisik komunikasi.
Dalam prinsipnya, ada dua tipe dari bahasa isyarat” salah satunya biasanya
kepada ujaran yang asli berdasarkan bahasa dan salah satu dari bahasa asli yang
tidak dapat berdiri sendiri. Ujaran bahasa isyarat merepresentasikan
kata-kata untuk berbicara(atau ejaan mereka) dan lainnya yang menawarkan kata
atau morpheme yang muncuk dalam berbicara yang asli, termasuk Swedia, Inggris,
Prancis. Bahasa isyarat yang tidak dapat berdiri sendiri dalam bahasa yang
asli, mempunyai perkembangan pada kata-kata mereka dan sistem gramatikal untuk
produksi dan pemahaman dalam sebuah kalimat. Kita memanggilkan dengan bahasa
isyarat yang tidak dapat berdiri sendiri(ISLs)
1. Ejaan jari: huruf demi huruf
Berdasarkan kepada sistem kata-kata
merepresentasikan dengan ejaan mereka huruf demi huruf dalam istilah tanda
individu, dimana tanda itu di representasikan dalam huruf pada sebuah alfabet.
Tangan dan jari berkonfigurasi menggunakan petunjuk huruf, seperti membuat
huruf V telunjuk dan jari tengah atau O dengan ibu jari dan jari telunjuk.
Sebuah kata seperti cukup terdapat dalam huruf demi huruf, e,n, o, u,g,h.
Kata-kata dan seluruh kalimat bisa berkomunikasi dalam metode huruf demi huruf
ini.
Ejaan jari bisa dipelajari dengan atau tanpa
pengetahuan membaca berdasarkan bahasa ujaran. Secara teoritis ejaan jari bisa
dipelajari sebagai bahasa penutur asli.
2. Morpheme dengfan morpheme(MnM.) bahasa isyarat:
penanda tanganan Inggris yang penting dan melihat bahasa Inggris yang tepat.
Beberapa sekolah tuli memasukkan sistem tanda-tanda yang menggunakan tanda lain
untuyk masing-masing ujaran kata atau bagian arti. Sistemnya umumn ya
berdasaarkan pembicaraan yang berbentuk bahasa ujaran. Semenjak sistem
mempresentasikan morpheme berdasarkan bahasa ujaran yang benar, sistem itu
dapat dikatakan menjadi bahasa yang benar.
Pelajar mempelajari sebuah sistem yang tidak
diketahui dalam bahasa ujaran yang mana sistem ditulis dalam suatu yang lain
untuk dipelajari. Pelajar mempelajari tanda-tanda dalaam kontek yang seharusnya
diselesaikan dalam belajar bahasa isyarat yang tidak dapat berdiri sendiri
seperti bahasa isyarat Amerika.
Keuntungan dari sistem MnM
1.
Lebih mudah pengakuisian morpologi secara
serentak dan syntax yang keduanya merupakan tanda dan terkait dengan bahasa
ujaran. Dengan mempelajari sistem tidak hanya orang yang memakai komunikasi
dengan yang lain tapi orang-orang mengetahui sistem tapi mereka akan memperoleh
ilmu dari istilah syntax dan strutur kata yang akan digunakan dalam
pembelajaran dalam bahasa ujaran yang asli(Inggris, dalam kota ini) dengan
baik.
2.
Lebih mudah untuk seseorang yang dewasa untuk
belajar MnM daripada ISL. Lebih mudah untuk orang dewasa mendengarkan
orang-orang untuk belajar daripada ISL karena grammar sistem MnM berdasarkan
grammar sesungguhnya yang di dengarkan oleh orang0orang yang mengetahui ujaran
itu. Keuntungan partikular untuk mendengarkan orang tua dari anak-anak yang
tuli yang secara alami untuk ingin mencari sebuah arti untuk berkomunikasi
dengan anak-anaknya.
Kerugian
1.
Anak-anak tidak belajar MnM secara mudah
2.
MnM tidak disukai oleh kelompok orang tuli.
Sistem MnM tidak sesuai dengan penutur orang tuli dan komunitas tuli. Beberapa
orang umumnya menggunakan ASL.
D. Pendekatan Lisan dan Komunikasi Sempurna
Masyarakat umum, yaitu orang-orang yang
menggunakan bahasa isyarat telah berjuang dengan pengakuan selama
bertahun-tahun. Ini telah menjadi pendukung pengajaran berbicara, pandangan
yang disebut pendekatan lisan. Pendekatan lisan memiliki tujuan yang layak
untuk mengajar tuna rungu untuk menghasilkan dan memahami ujaran sehingga
mereka dapat berkomunikasi dengan masyarakat
1. Pendekatan Lisan Berhasil dengan Terganggunya
Pendengaran
Pendekatan lisan berfokus pada pengajaran
produksi ujaran. Fokus utama adalah pada pemahaman ujaran. Bahwa mungkin dalam
pendekatan ini anak-anak dari usia 2/3 tahun dan seterusnya secara khusus
dilatih dalam keterampilan mengartikulasikan bunyi ujaran. Juga tidak jarang
saat ini memiliki beberapa peralatan komputerisasi yang menanpilkan suara dan
membantu dalam pengajaran. Banyak anak yang merespon dan tidak memperoleh
kemampuan yang baik untuk berbicara. Sebagian besar, bagaimanapun, keberhasilan
adalah dengan anak-anak yang hanya memiliki gangguan pendengan yang berat.
Pasien dengan kerusakan yang lebih parah biasanya dalam kondisi buruk.
2. Pendekatan Lisan Gagal dengan Gangguan Pendengaran
Berat
Seperti yang tercatat, masalah besar denagn
pendekatan lisan adalah bahwa ia cenderung hanya bekerja untuk sebagian
populasi dari gangguan pendengaran. Penelitian menunjukkan, tidak mengejutkan
bahwa orang yang kurang bisa mendengar, meski sedikit mereka akan mampu
menghasilkan dan memahami ujaran. Dengan demikian, relatif sedikit anak-anak
yang lahir dengan gangguan pendengaran berat/ yang mendalam (lebih dari 75/80
desible di telinga mereka lebiih baik). Memperoleh tingkat yang penting dari
ujaran. Bahkan mereka dengan bagian pendengaran yang lebih rendah sering tidak
memperoleh pengucapan cukup jelas untuk dipahami oleh orang yang mempunyai
pendengaran biasa.
Ada alasan yang baik bahwa orang-orang yang
sangat mendengar gangguan buruk dalam orang-orang yamng memiliki gangguan yang
sangat buruk dalam memproduksi ujaran. Hanya menempatkan unutk menghasilkan
suara ujaran, yang pertama harus mendengar suara-suara yang orang lain buat.
Seseorang harus memiliki target. Tanpa mendengar suara yang jelas, orang tidaka
akan memiliki dasar untuk penilaian komparatif.
Guru yang tuli dilatih untuk membantu orang tuli dalam
mengartikulasikan bunyi ujaran. Tugas ini sangat sulit untuk orang tuli yang
sangat terganggu, seperti yang sudah diduga, orang tuli menghasilkan ujaran
yang sebagian besar tidak dapat dipahami oleh orang yang pendengaran biasa dan tidak
punya keakraban dengan pengujar tersebut. Kebanyakan orang tuli yang tidak
punya bawaan bisu teta[i bisu karena mereka tidak tau untuk mengucapkan suara
ujaran yang tepat.
3. Membaca Ujaran Tidak Mudah
Pemahaman ujaran biasanya dipupuk melalui 2 manfaat
setiap pendengaran bahwa peserta didik dapat memilki dan mengajarkan membaca
ujaran, umumnya dikenal sebagai membaca dengan mulut. Dengan membaca ujaran,
orang mahir dapat menafsirkan sekitar setengah dari apa yang dikatakan dan
mengingat sejumlah besar redundansi dalam ujaran biasa, cukup untuk menebak
sebagian besar dari content.
Banyak suara bahasa Inggris umumnya sulit
untuk dibedakan fisiknya termasuk disini banyak vowels seperti /a/, /e/, /i/
dan banyak konsonan seperti /k/, /g/, /l/, /s/, dan /g/. Maka dari itu, situasi
untuk bahasa Inggris adalah lenih baik dibandingkan dari beberapa bahasa,
seperti: bahasa Jepang, dimana bibir dan gerakan wajah sangat sedikit, ini
sangat sulit terutama untuk mengamati fisik dan mengidentifikasi articulasi yang
digunakan.
4. Pendekatan Yang Masuk Akal Dalam Komunikasi Yang
Sempurna
Karena sebagian besar dari angka kegagalan
kasus sebagai sebuah hasil aplikasi dari pendekatan lisan, banyak orang yang
memiliki gangguan pendengaran satu-satunya yang tidak bisa berkomunikasi dengan
masyarakat pendengar, tapi mereka memahami dengan gangguan pendengaran mereka
dengan teman dan rekan. Ini merupakan situasi yang tragis, satu yang terus
berkembang sampai hari ini, bahwa banyak peneliti yang yakin bahwa program
pendidikan untuk orang tuli harus termasuk bahasa isyarat dalam kurikulum
mereka selama pembelajaran ujaran. Program ini, yang umum dengan nama
komunikasi sempurna, menyebar pada tahun 1970 di Amerika Serikat, Canada, dan
negara lainnya. Meskipun komunikais sempurna sekarang telah meluas dan diterima
di banyak negara, disini masih banyak perlawanan yang mengakui bahasa isyarat
masuk ke dalam kurikulum pendidikan untuk gangguan pendengaran.
Kita percaya bahwa tambahan untuk komunikasi
sempurna adalah tambahan jenis dari bahasa, bahasa yang ditulis, harus
diajarkan. Ini adalah bentuk penulisan dari ujaran berdasarkan bahasa yang
lazim
E. Bahasa Isyarat VS Controversi Pendekatan Lisan
Di tahun 1880 pendukung pendekatan lisan
dikalahkan oleh pendukung bahasa isyarat. Selanjutnya, di Amerika Serikat dan
negara lainnya pendekatan lisan yang di dominasi oleh pendidikan orang tuli di
sekolah. Dominasi yang termasuk sebuah larangan pada bahasa isyarat, terakhir
untuk salah satu pendekatan ribuan tahun. Bahasa isyarat dilarang untuk
berkomunikasi antara orang-orang tuli. (See Lou,1888, untuk sebuah sejarah yang
baik dari metode-metode di AS).
1. Pemikiran Dari Penmdukung Lisan Termasuk Bahasa Isyarat
Sementara pendukung pendekatan lisan seperti
Daniel Ling dan Ewings( Ewing dan Ewing, 1964), mungkin mengakui bahwa bahasa
isyarat adalah sebuah bahasa, mereka berdebat tidak sekali bahwa pembelajaran
dan bahasa isyarat digunakan berdampak negatif pada akusisi dalam ujaran tapi
tanpa memproduksi ujaran ini akan menjadi pemikiran yang cacat. Pengajaran
dalam membaca dan menulis bahasa diserang untuk alasan yang sama, yang mana
karena pengajaran ini membaca di bebagai macam sekolah orang-orang tuli masih
tertunda sampai anak-anak beranjak ke jenjang kedua atau ketiga. Perselisihan ini,
yang tidak memiliki dasar dalam apa pengamatan empiric atau teori
psycholinguistic adalah salah. Jika tidak satupun pengetahuan dari bahasa
isyarat dan membaca memfasilitasi akuisisi(Meadow,1996, Steinberg, Harada,
Tashiro, dan Yamada,1982). Dan sejauh pembelajaran adalah berkaitan orang tuli
tanpa ujaran di temukan pada tes kecerdasan yang tinggi sebagai orang yang
mendengar meskipun mereka biasanya level rendah pada pendidikan formal(
Furth,1971) itu tidakl menguntungkan bahwa kekeliuran pada ide yang berbeda
berlanjut pada banyak tempat.
2 Satu Pendukung Tangguh Dari Pendekatan Lisan: Alexander
Graham Bell
Alexander Graham Bell datang ke Amerika
Satu dari pendukung utama pendekatan lisan
adalah Alexander Graham Bell, dia telah ditakdirkan sakit(pada bahasa isyarat
mandiri) kongres internasional kedua pada pendidikan orang tuli di Milan pada
1880 dan 1886 konferensi Amerika dari instruktur orang tuli bahwa Bell tanpa
memperhatikan presentasi melihat bahwa satu-satunya ujaran harus diajarkan pada
orang tuli tanpa memperhatikan mereka paham pada pendengaran yang kurang.
Membaca dan menulis bahasa tidak termasuk dalam larangan(Bell 1883).
Bell memiliki seorang guru dari anak sendiri
di London. Dan antara satu tahun dia sampai di Amerika utara pada 1870 untuk
mengajar, pada usia ke23, anak-anak tuli di Boston. Bell terlibat langsung
dengan orang tuli dan pendidikan mereka, semua dari hidup mereka. Ibunya tuli,
ia mendengar sebaik yang ia tau ayahnya seorang pendidik dari orang tuli yang
memiliki kemampuan menulis simbol angka “ ujaran tampak “ ( kemudian berkaitan
pada insting dari George Bernald Shaw ), istrinya tuli, tapi setidaknya, dia
terkenal di dunia sebagai seorang penemu dari telepon, yang dia temukan di
Boston di 1875, hanya lima tahun setelah ia mendarat di Amerika. Bell dan
golongannya telah berhasil : bahasa insyarat tidak di larang di banyak sekolah
untuk orang tuli dan itu hampir ratusan tahun untuk membatasi bahasa isyarat
untuk diatasi.
Bell mempesona diantara bahasa isyarat dan pendukung pendekatan
lisan
Ketika Bell datang ke New England, dia telah
diperkenalkan pada direktur dan pendukung yang baru ditemui ‘institusi Clarke
untuk tuli dan bisu’ dalam Northampton, Massachusetts, sebuah sekolah yang
lengkap bagi metode lisan. Institusi ini melindungi dirinya sendiri dari
serangan Gallaudet’s asylum Amerika pada Hartfort untuk pendidikan dan
peetunjuk bagi orang tuli.
Kenapa Bell menyukai pendekatan lisan
Menurut Bruce, seorang penulis biografi
terbaik dari Bell, kesukaan Bell adalah metode lisan yang berdasarkan pada
sebuah alasan utama, bagaimana reaksi publik bagi yang tidak bisa berbicara.
Masyarakat umum menganggap bahwa orang bisu memeliki intelektual yang rendah.
Dia ingin orang yang tuli dapat bicara sehingga mereka bisa diterima dengan
sama dalam kehidupan sosial. Kemudian ketika dirinya menikah dengan orang tuli,
posisinya dihormati bahkan lebih.
Bell
mengakui bahasa isyarat akan menjadi esensi yang bagus dan termudah bagi semua
anak anak tuli untuk memperoleh dan menggunakan antara mereka sendiri. Bell
mengutip 2 bahaya : (1) anak-anak bisa menggunakan bahasa isyarat, dan
kemudian, sebagai hasil dari kemalasan, tidak akan serius menggunakan diri
mereka sendiriuntuk belajar (2) Bell percaya bahwa bahwa bahasa isyarat butuh
kemampuan yang dalam untuk menjadi dasar bahasa, dengan bahasa isyarat terbatas
dalam ketelitian, mudah, halus dan abstrak yang kuat.
3. Bell versus Edward Gallaudet
Bell anti posisi isyarat diadu melawan
pemimpin dari pendukung isyarat di Amerika. Orang ini, adalah ketua dari
Gallaudet Asylum Amerika dan tidak lain adalah putra dari Thomas Gallaudet,
Edward M. Gallaudet. Latar belakang Bell dan Edward Gallaudet sama sama
mengejutkan. Diantaranya ibu mereka yang tuli dan mendengar ayah mereka yang
berbakti pada pendidikan orang tuli, dan untuk kasus mereka yang sama.
Gallaudet mengejek pembelaan Bell pada ujaran membaca. Namum tiap tiap mereka
mengagumi satu dengan yang lain dan berdiskusi Bell bergabung pada fakultas
yang baru baru ini didirikan, Gallaudet Collage di Washington, DC. Itu adalah
Kampus Gallaudet pada 1880 yang memberikan Bell banyak gelar kehormatan untuk
pertama kalinya.
Tapi Bell memiliki alasan yang lain untuk
menyerang bahasa isyarat. Dia mencari orang orang tuli untuk bicara bahwa
mereka tidak bisa untuk menikah diantara mereka sendiri dan menghasilkan
keturunan tuli. Jika orang tuli tidak bisa bicara, dia percaya bahwa mereka
bisa berubah menjadi lebih baik dan menemukan teman mendengar. Apakah ini masuk
akal atau tergantung diskriminasi dari satu pendapat. Dalam kasus lain, Bell
sendiri dirayu dan menikah dengan gadis tuli yang cantik, Mabbel Hubbard.
Menariknya,
Edward Gallaudet kemuadian menjadi orang yang simpati pada metode lisan ,
polopor dari pendekatan komunikasi yang sempurna diamana antara isyarat dan
ujaran adalah mengajaran. Sejak metode lisan bisa menjadi efektif dalam
kategori kurang pendengaran, ini masih dalam pikiran kita, sebuah pendekatan
yang bijaksana untuk Gallaudet untuk diambil.
F.
Pendekatan 2 Bahasa Untuk Melengkapi Komunikasi
1. Bagaimana Orang Bisu Dapat Berkomunikasi Dengan
Mendengarkan Dan Sukses Dalam Penempatan Kerja.
Membutuhkan sastra suatu masalah dari
bagaimana sesorang yang bisu berkomunikasi dengan 1 dan yang lain memiliki
pembagian dengan memuaskan, yang menjadi masalah yaitu bagaimana orang tuli
melakukan komunikjasi dengan anggota dari kebanyakan kelompok yang didengar.
Yang menjadi beban orang tuli untuk memperoleh beberapa arti dari komunikasi
dengan menggunakan pendengaran.
Tingkat Kelemahan dari Sastra Memimpin untuk Tingkat
Kelemahan Kerja
Walaupun total komunikasi memiliki peningkatan
dari banyaknya orang tuli jalan peningkatan dari bahasa yaitu percobaan dalam
penambahan pembicaraan, satu masalah pendidikan masih rendah, pada rata-rata
rusaknya pendengaran seseorang, setelah terjadinya total komunikasi suatu
program pendidikan, masih lulus dari SMA dengan membaca sebuah tingkatan hanya
perkataan yang memiliki arti sama.
Menggunakan Catatan Tulisan untuk Komunikasi
Orang tuli dapat dikenal seseorang yang tidak
memiliki kemampuan berbicara, orang tuli dapat menggunakan catatan tulisan
untuk komunikasi dengan seseorang. Dalam catatan, orang tuli akan menerima
banyak informasi dan respek dari orang lain dengan menggunakan perkataan yang
menggoyangkan bibir saja. Ucapan tersebut membuat orang tuli sering kurang
dihormati dan ditanggapi kata-katanya.
Mengapa Belajar dari Membaca atau Penulisan Memiliki
Kegagalan yang Jauh
Tipe pengajaran dari membaca tidak memiliki
keberhasilan pada orang tuli. Pada saat ini anak-anak yang masuk SD dan
kemudian dapat membaca, contohnya: sebuah kedekatan 2 bahasa dimana pengajaran
bahasa tidak hanya sesudah bahasa pertama usia sebaik-baiknya pada bahasa, ke 2
mereka belajar sekitar pada usia dari 5/6 tahun.
2. Perbedaan Antara Membaca Dan Bahasa Penulisan
Membaca
Seseorang menegetahui sebuah bahasa
pembicaraan dan kemudian belajar menterjemahkan bacaan dari itu penyesuaian
perkataan yaitu mengerjakan apa yang disebut bacaan yang baik. Jadi, tipe
pembaca adalah seseorang yang megetahui perkataan bahasa sebelum belajar untuk
menterjemahkan tulisan. Ketika seseorang menterjemahkan bahasa, kemudian dapat
mengatakan apa yang telah dibaca.
Bahasa Penulisan
Orang tuli juga dapat belajar menterjemahkan
tulisan ketika orang itu dapat menterjemahkan tulisan kemudian mengartikan apa
yang telah dibaca. Itu adlah seseorang yang dapat menterjemahkan bahasa
penulisan.
3. Pendekatan Penulisan Bahasa
Pada pendengaran anak-anak dalam belajar
bahasa, mereka baru menegenal tentang objek, kejadian dan situasi di
lingkungannya. Kejadian itu menurut penulis adalah belajar dengan menghasilkan
pengetahuan bagian-bagian dari bahasa. Anak dapat belajar bahasa dengan apa
yang dikenalnya menarik. Penulis menggambarkan anak-anak mendapatkan pengalaman
dari sekitar lingkungan hidupnya. Semenjak anak-anak lahir tuli tidak dapat
mendengarkan pembicaraan dari orang tuanya, belajr menulis bahasa adalah
kemudahan untuk orang tuli berkomunikasi
4. Keuntungan Dari Belajar Bahasa Penulisan
1. Ketepatan pada Pembelajaran Menengah Melalui Perantara
Tanggapan dari penulis memiliki perangsang dan
tujuan yang mendalam. Sebuah perantara yang melalui pendengaran adalah
kemampuan bahasa yang dapat diperoleh melalui rintangan.
2. Bahasa Baru yang Tidak Diketahui Diperoleh dari Pelatih
Karena si pelatih siap mengetahui bagaimana
untuk membaca, mereka siap mengetahui bahasa penulisan. Orang tua dan guru
tidak memiliki pembelajaran bahasa penulisan ataupun perintah untuk mengajarkan
hal tersebut. Mereka hanya memiliki metode pembelajaran dan teknik yang
terbaik.
3. Masa Kecil dapat Memulai Mengerti Kata Perintah
Orang tua dapat mengajar anaknya bahasa
penulisan di rumah selama anak-anak masih pada usia pertumbuhan. Seperti pada
anak usia 3 bulan, secara alami dapatb memberikan dukungan yang nyaman di
rumah.
4. Semua Keuntungan yang Anak Peroleh dari Hubungan Gangguan
Tidak ada usaha pada pengajaran mencurahkan
penulisan bahasa menjadi sia-sia. Semua anak mendapatkan manfaat dari hal itu,
sejak apa yang pernah dipelajari dapat memperbaiki tingkat sastranya.
5. Penulisan Bahasa dapat Menfasilitasi Ujaran
Melalui pembelajaran bahasa penulisan syntac
dan kosakata dalam pembicaraan digarisbawahi. Pemerolehan dari bahasa
penulisan, dapatb mengakselerasi perintah.
6. Bahasa Penulisan Cocok untuk Diajarkan pada Pendekatan yang Lain
Bahasa penulis dapt mengajar pada kata hubung
dengan metode langsung, tanpa cacat dari pengetahuan pendekatan tersebut.
G. Sebuah Program Untuk Pengajarn Bahasa Penulisan
1. Prinsip Pengarahan
Untuk pembelajaran dan pengajaran dari
penulisan bahasa, 2 dasar prinsip teori yang ditujukan pada pengarah : 1.
Huruf-huruf baik din peroleh secara konseptual pada sebuah konteks keseluruhan
dan bersangkut paut. 3. Pres dan kalimat pemerolehannya pada saat pertama kali
saling bersangkut paut.
a. Apakah Pengajaran? Memiliki Kepentingan Pada Pengalaman
Anak-Anak.
Pada perluasan pendengaran dan kerusakan pada
pengalaman anak di lingkungan yang sama, pada pendengaran dapat di peroleh
hubungan kesamaan konsep pada lingkungan itu. Dari pengalaman seseorang
misalnya pada daerah binatang ternak, mainan anak-anak, makanan dll. Contohnya
menulis kata suka”ibu” atau ayah, dog, car, banana dll. Dapat menulis hal
diatas dengan menggunakan kartu yang terdapat sangkut paut dengan objek.
b. Penulisan Bahasa Kemampuan Utama Tidak Dapat Memproduksi
Hal ini berguna untuk mempertimbangkan situasi
pendengaran seseorang. Dalam perolehan bahasa, sebelum mereka memproduksi kata
seseorang belajar pertama kali memahami pembicaraan melalui pendengaran.
c. Belajar Kata
Pada saat anak mulai mendengar untuk
memperoleh konsep dari objek, perbuatan, kejadian dan situasi. Anak itu siap
memperoleh label menulis untuk konsep ini.
d. Innappropriateness Of Direct Letter Learning
Ketika anak berbicara tentang pengalaman yang
didengar secara keseluruhan pada pengalaman mereka. Kata dog dan cat pengucapan
anak tidak dapat belajar melalui bagian
suara pertama. Contohnya /d/, /o/ dan /g/.
Orang tua berkata secara keseluruhan seperti dog, jumped dan runs.
Mengajar anak membuat syllable dan moropheme membagin menjadi ruas-ruas dengan sendirinya. Seperti seorang
anak memiliki gambar dan mengidentifikasi bagian morpheme dari huruf yang telah
di pelajari.
e. Greater Ease
Walaupun sebuah kata yang panjang lebih
sempurna dari beberapa bagian. Keseluruhan pembelajaran memiliki arti kata
mudah dari pada belajar dari pembagian yang tidak memiliki arti. Pada sejauh
ini seperti belajar kata abstrak sepanjang menyangkut tidak di izinkan
memerlkukan prinsip khusus. Hanya dengan mendengar anak belajar syntax. Dari
bahasa meskipun secara langsung anak dapat mengerti apabila kata-katanya
menarik kemungfkinan tentang melalui buku cerita, majalah dan gambar.
2. Empat Fase Program Penulisan Bahasa
a. General instuctions
Pertama kemungkinan pernah, mengharuskan guru
menunjuk untuk menuliskan kata dengan gaya menunjuk kanan atau kiri. Pada hal
ini dapat menggunakan ide kata yang diyakinkan melalui arahan. Anak bertanggung
jawab untuk menunjuj objek atau gambar dari suatu objek. Suatu kartu yang
dibuat diharuskan untuk setiap kata atau kalimat yang dipelajari anak. Kartu
tersebut dibuat oleh pelatih yang menyeleksi dasar soal dari guru akan menarik
pemikiran anak. Soal yang tidak menarik harus dihindari.
Yang kedua anak dapat menulis akan tetapi
dengan menggunakan isyarat apa yang akan ditulis. Proses tersebut terdapat
keterlambatan dalam memperolehnya.
Yang ketiga anak tidak harus memperoleh dari
bagian menulis suatu program. Perbaikan pergerakan adalah membutuhkan untuk menulis
surat pada seorang anak.
Yang ke empat anak harus beraktifitas
penulisan bahasa dengan senang. Hal-hal yang membosankan harus dihindarkan.
Seorang anak dapat menulis dan menunjuk kata dan objek dengan melalui menari
dan menulis dapat menyenangkan anak-anak.
b. Empat Fase Dari Proses Pengajaran
Fase pertama: kata familiar
Pada frekuensi anak pelatih memberikan suatu
latihan dengan menggunakan kata-kata familiar.ex: dari objekj atau gambar pada
semua ruangan. Dimana kemungkinan anak melihat secara langsung kartu-kartu
tersebut contoh nya perintah dari pelatih untuk menunjuk objek ex: a chair. Dan
menuliskan kata-kata nya. Pada masa ini anak-anak menganalisa perbedaan
penulisan kata dan mengasosiasi perbedaan objek. Dengan melihat kartu-karetu
tersebut anak dapat menuliskan kata-kata nya permainan kata-kata familiar dan
aktivitas harus di lanjutkan sampai anak dapat mengidentifikasinya. Dari
memindahkan sebuah nomor dari objek kemudian anak menulis kata-kata nya.
Fase ke dua: menunjuk kata
Pada fase ini anak belajar banyak menulis kata
dari ini anak harus mengingat sebuah objek dan di tampilkan. Fase anak
memperoleh kalimat dari kata benda, kata sifat, kata kerja.
Fase ke tiga :mengdentifikasi kalimat dan phrase
Banyak kemungkinan phrase dan kalimat menjadi
kesatuan dari kata berdiri sendiri dan memiliki kesiapan belajar contoh nya anak mulai belajar menggunakan
kalimat ex: the litle dog, the dog jumped sejak banyak pengetahuan kata menjadi
penyebab penekanan pada pembelajaran.
Fase ke empat: bagian penulisan bahasa dalam 1 arti dan
mengalami perluasa menjadi paragraf. Dari 2 atau lebih kalimat tersusun secara
sistematis dan syntactic hubungannya antara yang 1 dengan yang lain. Keutamaan
dari orang tuli tidak hanya dengan penekanan dan kalimat diisolasi. Menampilkan
bahasa bisa jadi lebih menarik dari semua aktifitas untuk anak, sejak ada
ketertarikan itu tentang cerita yang menjadi suatu paragraf. Ketika paragraf
harus memperkenalkan diatas kata-kata yang susah untuk diungkpkan. Beberapa
pengetahuan dari kata, frase dan kalimat meyakinkan menjadi proses pembuatan
kata lebih mudah. Peningkatan dalam pembuatan paragraf bisa jadi menggunakan
sumber buku lebih banyak. Cerita itu memperlihatkan 1 atau 2 paragraf dimana
hanya ada kalimat dan paragraf yang lain. Untuk contoh: 1: cerita 1: a (Alice
dropped the egg.), story 2: b(Mike was reading a bicycle).
Conclusion: memperlihatkan hasil pengetahuan
penulisan bahasa, Inggris dan Jepang memiliki sistem yang berbeda dalam
penulisan yang benar. Dari menulis, anak muda mempunyai profound pendengaran.
Sejak penulis bahasa dapat mengajarkan program dan sukses dalam menerapkannya,
dibantu orang tua di rumah, merupakan alasan terbaik untuk percaya hal tersebut
dapat mensukseskan belajar anak karena orang tua adalah guru selain di sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar